Multazam, sebuah tempat yang letaknya berada antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, adalah salah satu titik paling mustajab untuk berdoa di dunia. Di sana, berjuta harapan telah digantungkan, berjuta air mata telah menetes, dan berjuta hati telah merasakan getaran kedekatan dengan Allah.
Tak heran jika setiap jamaah umroh dan haji selalu berharap bisa menempelkan dada dan wajah mereka di dinding Multazam. Bukan sekadar ingin “mencoba” atau “berpose”, melainkan karena mereka sadar, tempat ini adalah salah satu pintu langit yang terbuka luas.
Multazam: Pintu Doa yang Terbuka Lebar
Dalam riwayat disebutkan, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam, dan tidak ada orang yang berdoa di sana kecuali akan dikabulkan.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini menjadi harapan besar bagi setiap Muslim yang datang ke Tanah Suci. Tempat ini diyakini sebagai salah satu lokasi doa paling makbul, karena posisinya yang sangat dekat dengan Ka’bah, pusat kiblat umat Islam.
Makna Spiritual di Balik Multazam
Multazam bukan sekadar “spot ibadah”, ia adalah simbol kepasrahan total kepada Sang Pencipta. Di sanalah orang-orang merapatkan dada mereka ke dinding Ka’bah, menangis, menadahkan tangan, dan menyampaikan harapan terdalam yang mungkin tak pernah terucap pada siapa pun. Doa di Multazam tidak hanya diucapkan lewat lisan, tapi juga dirasakan dari hati yang paling dalam.
Banyak orang yang datang ke sana bukan hanya untuk meminta dunia: tapi memohon ampunan, keimanan yang teguh, anak yang shalih, atau hidup yang lebih tenang. Di tengah kerumunan yang padat, di antara jutaan manusia, doa-doa itu meluncur langsung ke hadirat-Nya.
Tips Berdoa di Multazam
Mengingat keramaian dan keterbatasan waktu, berikut beberapa tips agar momen berdoa di Multazam menjadi maksimal:
- Tulis doa-doa sebelum berangkat.
Kadang kita lupa apa yang ingin dipanjatkan karena terlalu emosional. Menulisnya akan membantu agar doa tidak terburu-buru. - Pilih waktu yang memungkinkan.
Biasanya setelah Subuh atau tengah malam lebih lengang dibandingkan siang hari. - Gunakan bahasa hati.
Tidak harus berbahasa Arab. Berdoalah dengan bahasa yang kamu pahami, dengan penuh kesungguhan. - Dekatkan diri secara perlahan.
Karena padatnya jamaah, jangan memaksakan diri. Minta izin dengan sopan, dan jangan dorong-dorongan.
Harapan yang Tak Pernah Padam
Yang membuat Multazam istimewa bukan hanya karena ia dekat dengan Ka’bah, tapi karena ia mengajarkan kita arti keyakinan. Kita berdoa di sana karena percaya, walau doa itu belum langsung dikabulkan, ia tidak sia-sia. Mungkin terkabulnya nanti, mungkin bentuknya berbeda, tapi Allah pasti mendengar.
Bagi yang belum pernah sampai ke Multazam, teruslah berdoa dari mana pun kamu berada. Dan bagi yang sudah pernah merasakannya, jagalah semangat berdoa itu agar tak padam, karena Multazam sejatinya adalah simbol bahwa harapan tak pernah benar-benar hilang.